18/01/2012

Manusia Dengan Pergantungan

Hari ini pergi shopping bahan-bahan kek di Sainsbury. Sedang mata membelek harga roti yang tengah 'sale' tiba-tiba ada seorang wanita tua tegur ana.

Wanita tua 1 : Is this halal? [ Tunjuk kotak kek coklat. ]

Me : Let me check first. [ Ambil kotak kek dan baca bahan-bahan dalam 
kek coklat. ]

Baru beberapa saat baca, datang pula seorang wanita tua yang lain pula. Honestly, tak dapat nak tangkap accent wanita tua tersebut. Mula-mula dia tanya kepada wanita tua yang bertanya pada ana tentang kek coklat. Fuh! lega ada orang sebelah. Tapi dia pun tak dapat nak membantu. Jadi ana la yang jadi tempat kaunter pertanyaan.

Wanita tua 2 : Can you read english?

Me : Yes I am. [ Gementar. ]

Wanita Tua 2 : ...... because I can't read. [( .....) maknanya ana sendiri tak dapat
nak tangkap apa yang dia sedang berbicara. Parah!]
Come. I'll show to you where I take this stuff.

Wanita Tua 1 : Halal?

Me : It is vegetarian and there is no alcohol inside it. Supposely halal.
[ Mengembalikan kotak kek coklat kepada tuan yang bertanya.
Kemudian ikut pula wanita tua tadi.]

Wanita tua 2 : I take it from here. I don't know what it is inside this cake.
[ Baru la faham apa yang dia nak.]

Me : Owh, there is walnut inside this cake.

Wanita tua 2 : Walnut?

Me : Yeah, walnut.

Wanita tua : Thank you very much. ..... [ Start tak faham apa dia cakap. Ana
angguk kepala je. ]

Kadang-kadang ana terlalu bergantung kepada sahabat-sahabat untuk bercakap dengan 'mat saleh' sehinggalah ke hari ini apabila kejadian ini berlaku dengan ketiadaan sahabat di sisi, siapa pula ana nak jadikan tempat pergantungan?

Allah jawapannya. Dalam Al-Quran Allah menggunakan perkataan tawakal. Tawakal ini bukan saja pergantungan tetapi seharusnya diiringi dengan doa, bergerak dan berusaha yang bersungguh-sungguh. Ini serius wahai hamba Allah [ Kata dekat diri T_T ].

Allah teaches me something 'valuable' today.

No comments

Post a Comment